Mataram – Bertempat di Kantor Gubernur NTB senin (22/12), Badan Narkotika Nasional Provinsi NTB memusnahkan barang bukti hasil kejahatan narkoba sebanyak 21,78 gram sabu dan 1.942 butir ekstasi. Pada kesempatan Gubernur NTB langsung memimpin pemusnahan barang haram tersebut.
Menurut Gubernur NTB H. M.Zainul Majdi, pemusnahan barang bukti narkotika bertepatan dengan Hari Ibu ke-86 dan juga belum lama ini NTB memperingati HUT ke-56. Barang bukti narkoba tersebut seolah telah menjadikan rasa geram kian memuncak.
Pemusnahan itu dihadiri Kepala BNN Provinsi NTB, Drs. H Mufti Djusnir. Apt. M.Si, Direktur Narkoba Polda NTB Kombes Pol Ricky Simon Pays, termasuk sejumlah Kepala SKPD yang ada di lingkup kerja Provinsi NTB. Gubernur NTB sangat mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan BNN NTB, yang harus perang tiada henti pada peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Dengan pemusnahan barang bukti ini kita menunjukan tekad kita bahwa di NTB kita berikhtiar kuat dengan seluruh elemen yang ada. Simpul – simpul peredaran ada bandarnya. Sekarang didepan kita salah seorang, tapi diatasnya saya yakin ada bandarnya. Saya minta dikejar dan ditangkap.” Tegas Gubernur NTB.
Penangkapan hasil barang bukti sabu tersebut di ringkus petugas BNN NTB pada kamis (18/12). Petugas meringkus kakek nenek pasangan suami istri yang disebut sebagai pengedar kelas kakap, masing-masing berinisial D alias PK 64 tahun, dan M 54 tahun daerah Kr.Bagu Cakranegara, Kota Mataram. Sebelumnya petugas berhasil menggagalkan pengiriman paket yang berasal dari Sumatera Utara  sebanyak 1.942 butir ekstasi atau senilai Rp.873.900.000 dengan modus pengiriman menggunakan mobil mainan remote control melalui jasa ekpedisi.
Kepala BNN Provinsi NTB Kombes Pol Drs H. Mufti Djusnir. Apt. M.Si memastikan, saat ini pihaknya telah memetakan titik – titik rawan yang harus diantisipasi dari peredaran narkoba. Peredaran narkoba masuk wilayah wisata ataupun tempat hiburan malam.
Menjelang akhir tahun biasanya kasus peredaran narkoba di NTB meningkat. Modus pengiriman umumnya memang menggunakan jasa ekspedisi. Namun, ada juga modus lain yang harus diwaspadai. Yakni langkah bandar yang mulai menggunakan jasa para TKI yang pulang kampung.(Humas BNNP NTB)